"Budak Kyai": Feodalisme atau Puncak Adab Penuntut Ilmu?
"Budak Kyai": Feodalisme atau Puncak Adab Seorang Penuntut Ilmu?
Karya : Kyai Muntahal A'la Hasbullah/Wakil Rois Syuriah MWCNU Giligenting
Budak Kyai ?
Istilah "budak" itu sendiri, dalam konteks ini, tidak merujuk pada perbudakan dalam makna harfiah yang merendahkan martabat manusia. Sebaliknya, ia merefleksikan sebuah dedikasi tinggi dan pengabdian yang tulus.
Sebagaimana yang dikatakan oleh saydina Ali karromallahu wajhah:
قال على - رضي الله عنه -: «أنا عبدُ مَنْ علمني حرفًا واحدًا، إن شاء باع، وإن شاء استرق»
Aku adalah hamba sahaya (budak) bagi orang yang pernah mengajariku 1 huruf saja. Jika dia ingin dia boleh menjual atau menetapkan ku tetap menjadi budak.
Ini adalah perkatakan dari menantu dan sepupu Baginda Nabi yang di juluki pintu nya ilmu tentu nya bukan bermakna harfiyah menjadi budak sungguhan namun bentuk dedikasi yang tinggi kepada pengajar ilmu yang bermakna : jika kita mendapat kan ilmu dari seseorang maka hendaknya taat kepada pengajar ilmu itu sebagai bentuk penghormatan terhadap ilmu yang dimiliki oleh Ahli ilmu yang mengajarinya.
Nasihat yang mirip dengan nasihat di atas terpampang jelas juga dalam kitab ta'limul muta'allim yang dikaji di setiap pesantren karya imam azzarnuji:
قال الزُّرْنُوجِي - رحمه الله -: «اعلم أن طالب العلم لا ينال العلم ولا ينتفع به إلا بتعظيم العلم وأهله، وتعظيم الأستاذ وتوقيره.
Artinya:
Ketahuilah sesungguhnya para penuntut ilmu tidak akan mendapatkan ilmu dan tidak akan bermanfaat ilmu yang dia miliki kecuali dengan cara mengagungkan ilmu dan pemilik nya, mengagungkan ustadz dan menghormati nya.
Ini bagian dari adab menuntut ilmu agama dan salah satu kiat sukses untuk berhasil menjadi ahli ilmu yaitu menghormati guru pengajar ilmu itu.
Di Pesantren / Masyarakat seorang kyai merupakan guru spiritual yang dihormati karena keilmuannya. Hubungan antara kyai dan santri berlandaskan penghormatan dan spiritualitas, bukan kekuasaan atau ekonomi sehingga sangat keliru bahwa sikap penghormatan santri kepada kyai nya di anggap bentuk dari feodalisme karena sikap penghormatan santri bukan atas paksaan melainkan timbul dari didikan adab demi mengharapkan keberkahan ilmu seperti yang di jelaskan diberbagai macam kitab ulama'.
Maka tidak jarang kita lihat pendidikan di pesantren bukan hanya di didik ilmu secara teori namun secara praktek pendidikan akhlak seperti bagaimana menghormati orang yang lebih tua, taat kepada perintah guru dan lain sebagainya. Dalam hal ini terkadang ada santri yang disuruh mencuci piring, mengepel, menjadi supir kyai, mengurus tanaman atau hewan peliharaan kyai dan ternyata fakta nya banyak para santri yang mendapat keberkahan ilmu dengan cara mengikuti perintah kyai sebagai penghormatan terhadap ilmu. Sebenarnya penghormatan terhadap ilmu dan ulama' sudah di contohkan oleh para pendahulu kita yaitu santri-santri nya Rasulullah seperti disebutkan dalam kitab almujalasah wa jawahiru al-ilmi karya Syeikh Ahmad addinuri ada sebuah riwayat yang berbunyi:
رَكِبَ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ، فَأَخَذَ ابْنَ عَبَّاسٍ بِرِكَابِهِ، فَقَالَ لَهُ: لا تَفْعَلْ يَا ابْنَ عَمِّ رَسُولِ اللهِ ﷺ. فَقَالَ: هَكَذَا أُمِرْنَا أَنْ نَفْعَلَ بِعُلَمَائِنَا. فَقَالَ زَيْدٌ: أَرِنِي يَدَكَ. فَأَخْرَجَ يَدَهُ، فَقَبَّلَهَا زَيْدٌ وَقَالَ: هَكَذَا أُمِرْنَا أَنْ نَفْعَلَ بِأَهْلِ بَيْتِ نَبِيِّنَا ﷺ
Artinya:
"Suatu hari Zaid bin Tsabit R.a menunggang kendaraan lalu Ibnu Abbas R.anhuma memegang tali kekang kendaraan Zaid lalu beliau pun berkata : jangan engkau lakukan wahai sepupu Rasulullah lalu Ibnu Abbas pun menjawab : beginilah (sikap) yang di perintahkan kepada kami untuk menghormati ulama' kami lalu Zaid pun memohon sambil berkata: perlihatkanlah tanganmu kemudian Ibnu Abbas pun menjulurkan tangan beliau lalu Zaid pun mencium tangan Ibnu Abbas sambil berkata: beginilah (sikap) yang diperintahkan kepada kami untuk menghormati keluarga baginda Nabi."
karena sejati nya seorang santri tidak boleh memiliki sikap sombong agar ilmu itu tidak terhalang dari nya seperti yang
Dinasihatkan oleh ulama' terkenal yaitu Imam Mujahid:
قال مجاهد - رحمه الله -: «لا يتعلم العلم مستحيٍ ولا مستكبرٌ»
Artinya
"Tidak akan mendapatkan ilmu orang yang malu (bertanya atau malu belajar) dan sombong".

Posting Komentar untuk ""Budak Kyai": Feodalisme atau Puncak Adab Penuntut Ilmu?"
Posting Komentar